Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri, sebagai agen budaya Jawa

Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri, sebagai agen budaya Jawa, yang mengelola rumah penerbitannya di tengah-tengah pemerintah kolonial dan pemerintah Indonesia, menyebarkan budaya Jawa kepada masyarakat di Jawa dan di seluruh Indonesia. Sejarah penerbit ini menarik karena terkait dengan tiga kebijakan berbeda dari tiga jenis ideologi pemerintah. Penelitian ini yang berarti mencari, mengkritik, menafsirkan, dan mengatur sumber-sumber dalam bentuk penulisan sejarah. Penelitian ini juga menerapkan teori strukturasi Gidden untuk memperjelas posisi Tan Khoen sebagai agen penerbitan. Diskusi tentang struktur masyarakat sastra, yang terdiri dari perwakilan dari pemerintah, penulis, penerbit, dan pembaca menjadi bagian integral dari penelitian ini. Studi ini menyimpulkan bahwa pemerintah dan penerbit swasta memiliki niat untuk mendidik orang-orang meskipun Tan Khoen Swie tidak mengikat temanya pada sistem yang ada. Namun secara struktural, keberadaan Boekhandel Tan Khoen Swie dibatasi oleh penulis, penerbit lain, dan pembaca. Musim untuk menerbitkan buku-buku budaya Jawa karena buku-buku itu berisi budaya mulia, yang perlu disebarluaskan, legitimasi penulis Jawa, dan prospek pasar yang menjanjikan. Keberhasilan bisnis Tan Khoen Swie terletak pada kemampuannya membangun jejaring di antara penulis, penerbit, dan pembaca atau toko buku. Buku-buku yang diterbitkan dalam bisnisnya tersebar di seluruh Indonesia. Ia melayani baik sebagai perantara budaya dan sebagai agen budaya Jawa.
baca artikel lengkap klik di sini